Berita Geothermal — Grup Sinar Mas semakin agresif di sektor energi terbarukan. Melalui dua anak usahanya, PT Daya Anugerah Sejati Utama (DASU) dan PT Daya Mas Geopatra Pangrango (DMGP), perusahaan ini tengah menyiapkan tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Cipanas (Cianjur), Cisolok Cisukarame (Sukabumi), dan Nage (Nusa Tenggara Timur).
Mengutip laman resmi dssa.co.id, ketiga proyek tersebut ditargetkan Commercial Operation Date (COD) pada 2029, dengan total kapasitas terpasang mencapai 140 megawatt (MW). “Langkah ini adalah komitmen Perseroan untuk mendukung energi baru terbarukan dan mempercepat pemenuhan kebutuhan listrik nasional,” ungkap manajemen DSSA dikutip Selasa (9/9).
PLTP Cipanas: 55 MW, Suplai untuk 61 Ribu Rumah Tangga
Proyek Cipanas menjadi salah satu andalan Sinar Mas di Jawa Barat. Menurut data Kementerian ESDM, kapasitas awal yang akan dikembangkan adalah 55 MW. Dengan perhitungan konsumsi listrik rumah tangga 900 watt, PLTP Cipanas berpotensi melistriki sekitar 61 ribu kepala keluarga.
PLTP Cisolok: Investasi Rp3,4 Triliun untuk 40 MW
Di Sukabumi, PT DASU berhasil memenangkan lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Cisolok Cisukarame, mengungguli PT Ormat Geothermal Indonesia. Proyek ini akan dikembangkan dengan kapasitas 40 MW dan menelan investasi sekitar 210,5 juta dolar AS atau setara Rp3,4 triliun.
PLTP Nage: Tongkat Estafet dari Pertamina
Cerita berbeda datang dari WKP Nage, NTT. Awalnya wilayah ini dipegang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), namun dilepas pada akhir 2022 karena dinilai belum ekonomis. Kini, DSSA mengambil alih setelah mendapat penetapan kontrak resmi dari Kementerian ESDM pada ajang International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), 18 September 2024.
Untuk proyek ini, DSSA menyiapkan investasi sekitar 205,7 juta dolar AS atau Rp3,37 triliun, dengan kapasitas 40 MW.
Dorong Target Bauran Energi Nasional
Kontribusi Sinar Mas lewat tiga proyek PLTP ini patut dicatat dalam peta transisi energi Indonesia. Pemerintah menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 23% pada 2025 dan meningkat hingga 31% pada 2030. Saat ini, realisasi bauran EBT masih berkisar 14–15%.
Tambahan kapasitas 140 MW dari proyek Cipanas, Cisolok, dan Nage akan membantu memperkuat peran panas bumi—yang memang menjadi salah satu tulang punggung EBT nasional. Indonesia sendiri memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, mencapai 24 gigawatt (GW), namun yang baru termanfaatkan sekitar 11% saja.
Dengan COD ketiga PLTP pada 2029, Sinar Mas tak hanya memperluas portofolio energi bersih, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi pencapaian target bauran energi nasional dan pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat dari Jawa Barat hingga Nusa Tenggara Timur.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini