Berita Geothermal – PT Supreme Energy, perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Universitas Negeri Padang (UNP) resmi menjalin kerja sama dalam bidang pelatihan calon karyawan melalui program bertajuk Apprentice Program.
Kesepakatan Supreme Energy dengan UP ini diumumkan dalam pertemuan resmi yang digelar di Gedung Rektorat UNP pada Rabu, 23 April 2025.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan UNP, di antaranya Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Hubungan Internasional Dr. rer. nat. Deski Beri, S.Si, M.Si, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Umum dan Usaha Prof. Dr. Ir. Remon Lapisa, ST, MT, M.Sc, serta Kepala UPT UNP Academy Dr. Zikri Alhadi, S.IP, MA. Turut hadir pula Kepala UPT Perpustakaan dan Penerbitan Prof. Dr. Asrul Huda, S.Kom, M.Kom, dan Kepala UPT Layanan Bahasa Sitti Fatimah, SS, M.Ed, Ph.D.
Dari pihak Supreme Energy, hadir Senior Manager HR bersama dua orang staf.
Program pelatihan ini akan berlangsung selama 50 hari kerja mulai Mei hingga Agustus 2025, berlokasi di Kampus UNP. UNP Academy ditunjuk sebagai penyelenggara utama, dengan tim instruktur yang terdiri atas dosen UNP serta praktisi profesional dari internal PT Supreme Energy.
Kolaborasi ini diharapkan mampu mencetak calon karyawan yang profesional, berdaya saing tinggi, dan siap menghadapi tantangan industri energi masa depan.
UNP Academy menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan pelatihan terbaik kepada mitra strategis melalui berbagai program peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Program Apprentice ini pun diharapkan menjadi model pelatihan unggulan yang dapat direplikasi di masa mendatang.
Di sisi lain, PT Supreme Energy tengah gencar mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia. Salah satunya adalah proyek PLTP Muara Laboh yang kini memasuki tahap pengembangan Unit 2 dan 3 dengan total kapasitas mencapai 140 MW. Unit 2 ditargetkan beroperasi pada awal 2027, sementara Unit 3 ditargetkan beroperasi pada 2033. Proyek senilai US$ 900 juta ini akan memperkuat pasokan listrik Sumatera dengan energi bersih.
Selain itu, PLTP Rantau Dedap yang telah beroperasi sejak Desember 2021 dengan kapasitas 91,2 MW turut menjadi bagian dari kontribusi Supreme Energy dalam penyediaan energi ramah lingkungan. Perusahaan ini juga tengah mempersiapkan eksplorasi panas bumi di Gunung Rajabasa, Lampung Selatan, dengan target produksi hingga 220 MW—cukup untuk menerangi sekitar 500.000 rumah tangga.
Gubernur Sumatera Barat juga telah melakukan kunjungan ke fasilitas Supreme Energy di Solok Selatan, menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan energi baru terbarukan di wilayah tersebut. Di sisi lain, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) turut mengapresiasi keterlibatan aktif Supreme Energy dalam pemberdayaan UMKM dan ekonomi lokal.
Kerja sama UNP dan Supreme Energy ini tak hanya mencerminkan sinergi antara dunia pendidikan dan industri, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mencetak SDM unggul yang siap berperan dalam transisi energi bersih di Indonesia.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini