Berita Geothermal — Komisi XII DPR RI mendorong PLN untuk mengoptimalkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan panas bumi (geothermal) guna mendukung pemerataan listrik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) serta sejumlah daerah lain di Indonesia.
Anggota Komisi XII DPR RI, Rokhmat Ardiyan, menilai pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di NTT sangat penting karena provinsi ini memiliki cadangan energi yang melimpah. Namun, tingkat pemanfaatannya masih tergolong rendah.
“NTT adalah provinsi dengan daya tarik pariwisata yang luar biasa, sehingga perlu perhatian khusus. Presiden juga sangat serius mendorong energi baru terbarukan. PLTS dan geothermal di NTT masih rendah pemanfaatannya, sehingga harus terus ditingkatkan agar bauran EBT semakin besar,” ujarnya dikutip dari TV Parlemen, Rabu (3/9).
Rokhmat menambahkan, potensi energi di NTT sangat besar. Presiden pun telah menegaskan komitmen agar PLN terus memperluas distribusi listrik hingga ke pelosok desa, dengan target seluruh desa di NTT teraliri listrik pada tahun 2026.
Komisi XII DPR RI menilai percepatan elektrifikasi tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membuka peluang investasi baru dan mendukung sektor pariwisata berkelanjutan berbasis energi ramah lingkungan.
Pernyataan tersebut disampaikan Rokhmat usai melakukan kunjungan kerja (kunker) ke NTT pada 10–14 Agustus 2025 bersama anggota Komisi XII DPR RI. Kunjungan ini bertujuan melaksanakan fungsi pengawasan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat terkait isu strategis energi, mulai dari ketenagalistrikan, energi terbarukan, hingga distribusi BBM dan LPG.
Dalam agenda tersebut, Komisi XII berdialog dengan Kementerian ESDM, jajaran PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT, Dirut PT SEI, serta pemangku kepentingan lain di sektor energi. Mereka juga meninjau langsung PLTS Oelpuah di Kupang untuk melihat capaian sekaligus tantangan pengembangan energi terbarukan di daerah kepulauan.
Salah satu kendala yang menonjol adalah kondisi geografis NTT yang membuat rasio elektrifikasi belum mencapai 100 persen. Karena itu, Komisi XII DPR RI menekankan perlunya pemerataan infrastruktur ketenagalistrikan.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menegaskan besarnya potensi energi di NTT, khususnya geothermal di Pulau Flores yang mencapai sekitar 900 MW.
“Kami akan mendorong NTT sebagai pusat energi terbarukan bagi daerah-daerah di sekitarnya, mengingat potensi yang sangat luar biasa,” tegas Sugeng.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini