Berita Geothermal — Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP), Badan Geologi berpartisipasi aktif dalam ajang The Fourteenth Annual ITB International Geothermal Workshop (14th IIGW 2025), yang digelar pada 30 Juni hingga 1 Juli 2025 di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Partisipasi dalam kegiatan tersebut merupakan komitmen SDMBP dalam mendorong pemanfaatan energi panas bumi yang berkelanjutan.
IIGW merupakan forum internasional tahunan yang mempertemukan para pakar, praktisi, akademisi, serta pemangku kebijakan di bidang energi panas bumi. Diselenggarakan di Multipurpose Hall, CRCS ITB, forum ini menjadi wadah kolaboratif untuk mendorong pertukaran pengetahuan, inovasi teknologi, serta penguatan peran panas bumi dalam transisi energi.
Pada IIGW ke-14 yang mengusung tema “Harmonizing Geothermal Energy: Bridging Power Production and Direct Utilization to Empower Communities,” PSDMBP berperan serta baik dalam sesi pameran maupun diskusi ilmiah.
Di area Limited Exhibition, PSDMBP menampilkan hasil survei dan data terbaru terkait potensi panas bumi di Indonesia, baik untuk pemanfaatan tidak langsung (pembangkit listrik/PLTP) maupun langsung (Geothermal Direct Utilization/GDU) seperti untuk sektor pertanian, industri, hingga pariwisata.
Upaya ini bertujuan meningkatkan pemahaman publik dan pemangku kepentingan mengenai kekayaan sumber daya panas bumi nasional serta potensi pemanfaatannya secara inklusif dan ramah lingkungan.
Tidak hanya berpartisipasi dalam pameran, PSDMBP juga berkontribusi dalam sesi pemaparan teknis. Husin Setia Nugraha dari Tim Kerja Panas Bumi PSDMBP membawakan presentasi berjudul “GDU Potential Management in Indonesia.”
Dalam paparannya, ia menyoroti urgensi pengembangan GDU yang dinilai mampu memperkuat ketahanan energi nasional, menurunkan emisi gas rumah kaca, serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar.
“Pemanfaatan langsung panas bumi, seperti untuk agroindustri atau spa berbasis ekowisata, sangat potensial dan sejalan dengan 8 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, serta SDG 13 tentang Aksi Iklim,” jelas Husin.
Namun demikian, Husin mengungkapkan bahwa meskipun Indonesia saat ini berada di peringkat ke-2 dunia dalam pemanfaatan tidak langsung panas bumi, posisi Indonesia masih ke-74 dalam pemanfaatan langsung dengan kapasitas hanya sekitar 2,3 MWt.
Padahal, berdasarkan data tahun 2024, potensi GDU nasional diperkirakan mencapai 230 MWt dari 971 manifestasi di 201 lokasi prospek.
Dalam kesempatan itu, Husin juga memperkenalkan Konsep Manajemen Potensi GDU, pedoman teknis perhitungan potensi dan ekstraksi panas, serta studi kelayakan cadangan GDU.
Ia menegaskan pentingnya penguatan regulasi, peningkatan kapasitas kelembagaan, dan penyusunan pedoman teknis yang sistematis untuk mendorong pemanfaatan langsung panas bumi yang berorientasi sosial dan lingkungan.
Partisipasi aktif PSDMBP di ajang IIGW 2025 mencerminkan peran strategis lembaga ini dalam menjembatani pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkitan listrik dan kebutuhan langsung masyarakat. Ini menjadi langkah nyata menuju pengembangan energi terbarukan yang inklusif dan berdaya guna bagi komunitas lokal di seluruh Indonesia.***
Sumber: PSDMBP
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini